Sabtu, 28 Januari 2012

Belajar Seni Baca al-Quran (Pengantar)

Tulisan di bawah ini adalah salinan dari suara H. Muammar Z.A. dalam kaset pelajaran seni baca al-Quran bagian I yang berisi pelajaran lagu bayyâtî. Saya buatkan transkripnya untuk siapa saja yang menggemari seni baca al-Quran. Selamat membaca.
Para pendengar dan adik-adik sekalian para peserta yang terhormat.
Marilah sejenak kita pusatkan perhatian kita untuk mengikuti program pembinaan tilawatil Quran. Perlu disampaikan bahwa ada beberapa hal yang sangat penting untuk mendapatkan perhatian kita sebelum kita melangkah lebih jauh dalam pelajaran seni baca al-Quran ini.
Yang pertama, kita harus bisa membaca al-Quran dengan fasih dan bertajwid. Sebab hal ini merupakan masalah yang pokok. Kalau kita hanya mengejar lagu tanpa memerhatikan tajwid, ini merupakan satu kesalahan yang sangat besar. Kedua-duanya harus berjalan secara harmonis. Membaca dengan bertajwid, membaca dengan fasih, kemudian dilagukan secara harmonis.
Yang kedua, kita harus mempunyai bakat dan juga hobi. Kalau kita mempunyai hobi untuk membaca al-Quran, itu dapat memberikan satu jaminan bahwa kita dapat berlatih secara kontinyu (istiqamah). Sedangkan dengan bakat yang kita miliki, berarti kita memiliki suara yang bisa dibutuhkan dalam memelajari al-Quran ini, dan juga kita memiliki pernafasan yang cukup.
Yang ketiga, yang tidak kurang pentingnya, sabar dan ikhlas. Kita harus bersabar. Pelajaran ini betul-betul memerlukan kesabaran. Dalam memelajari seni baca al-Quran ini, kita akan banyak menghadapi kesulitan-kesulitan. Sebabnya adalah bahwa dalam seni baca al-Quran banyak hal-hal yang terkait di dalamnya. Baik dari segi tajwidnya ataupun qiraatnya. Kita perlu memelajari bagaimana pernafasan yang baik, bagaimana seluk-beluk lagu, dari lagu A, B, C, dan sebagainya. Semua itu betul-betul memerlukan kesabaran.
Kemudian juga kita harus ikhlas. Ikhlas dalam arti betul-betul memelajari seni baca al-Quran ini karena Allah semata. Dari mulai sekarang, coba canangkan ini. Jangan sekali-kali punya tujuan memelajari seni baca al-Quran ini hanya secara keduniawian. Misalnya hanya karena ingin menang dalam MTQ, hanya sekadar mengejar karir, ataupun tujuan-tujuan yang lain. Dengan dasar inilah, ada MTQ ataupun tidak, karena karir ataupun tidak, di mana kita berada dan kapan saja, kita senantiasa mempelajari al-Quran.
Para pendengar sekalian, baiklah kita mulai saja pelajaran kita pada seri yang pertama ini.
Perlu saya sampaikan bahwa lagu-lagu yang dianggap sebagai lagu pokok dalam seni baca al-Quran ini ada tujuh jenis,yaitu:
  1. Bayyâtî
  2. Shâba
  3. Hijâz
  4. Nahâwand
  5. Rost
  6. Jiharkah
  7. Sika
Dengan demikian, selain lagu-lagu yang tujuh jenis ini dianggap sebagai lagu cabang, yang nantinya akan dipergunakan sebagai variasi dalam membentuk susunan atau komposisi lagu. Di antara lagu-lagu yang dianggap sebagai lagu cabang, misalnya lagu Nakriz, awsaq, zinjiran, raml, karqouk, dll.
Manakala bayyâtî ini diterapkan sebagai lagu yang pertama dan dalam susunan yang biasa atau susunan formal, lagu bayyâtî biasanya dibawakan dalam beberapa tahap tingkatan nada, dari mulai nada yang paling rendah sampai nada yang paling tinggi. Dalam tatanan seni baca al-Quran, tingkatan nada dikenal ada empat tahap. (1) qarar (rendah). (2) nawa (sedang). (3) jawab (tinggi). (4) jawabul jawab (sangat tinggi).
Untuk memberikan gambaran bagaimana jenis lagu bayyâtî, bagaimana jenis lagu shâba, dan lagu-lagu lain, diterapkan dalam syair (taushih).

Seni baca Al Qur’an ialah bacaan Al Qur’an yang bertajwid diperindah oleh irama dan lagu.
Al Qur’an tidak lepas dari lagu. Di dalam melagukan Al Qur’an atau taghonni dalam membaca Al Qur’an akan lebih indah bila diwarnai dengan macam-macam lagu. Untuk melagukan Al Qur’an , para ahli qurro di Indonesia membagi lagu atas 7 ( tujuh ) macam bagiansepetitersebutdiatas:

Adapun 7 ( tujuh ) macam lagu di atas masih dibagi dalam beberapa cabang. Macam – macam lagu dan cabangnya antara lain :
1. Bayati
a. Qoror
b. Nawa
c. Jawab
d. Jawabul jawab
e. Nuzul ( turun )
f. shu’ud ( naik )

2. Shoba
a. Dasar
b. Ajami/Ala Ajam
Quflah Bustanjar/Qofiyah
3. Hijaz
a. Dasar
b. Kard
c. Kurd
d. Kard-Kurd
e. Variasi

4. Nahawand
a. Dasar
b. Jawab
c. Nakriz
d. Usysyaq

5. Rost
a. Dasar
b. Nawa/Rost ala Nawa

6. Jiharkah
a. Nawa
b. Jawab

7. Sikah
a. Dasar
b. Iraqi
c. Turki
d. Ramal (fales)

Dalam MTQ ( Musabaqoh Tilawatil Qur’an ) ada beberapa materi penilaian. Antara lain :
1. Materi penilaian bidang tajwid, terdiri dari :
a. Makharijul huruf
b. Shifatul huruf
c. Ahkamul huruf
d. Ahkamul mad wal qoshr

2. Materi penilaian bidang fashohah dan adab, terdiri dari :
a. Al Waqf wal – ibtida
b. Muroatul kalimat wal kharokat
c. Muroatul kalimat wal ayat
d. Adabut tilawah

3. Materi penilaian bidang irama dan suara, terdiri dari :
a. Suara
b. Irama dan variasi
c. Keutuhan dan tempo lagu
d. Pengaturan nafas

Kesalahan dalam bidang suara dan irama :
1. Kesalahan dalam suara terdiri dari :
a. Suara kasar
b. Suara pecah
c. Suara parau
d. Suara lemah

2. Kesalahan dalam irama terdiri dari :
a. lagu yang tidak utuh
b. tempo lagu yang terlalu cepat atau terlalu lambat
c. irama dan variasi yang tidak indah
d. pengaturan nafas yang tidak terkendali

Kesalahan dalam bidang Tajwid serta Fashohah dan adab ada dua macam :
1. Kesalahan Jali, yaitu kesalahan yang dapat merusak makna dan merusak ketentuan Tajwid/ qiroat yang sah. Disebut Jali karena kesalahan itu diketahui oleh ahli qiroat maupun yang bukan ahlinya
2. Kesalahan Khafi, yaitu kesalahan yang merusak ketentuan tajwid/qiroat, tetapi tidak merusak makna. Disebut Khafi karena hanya diketahui oleh ulama ahli qiroat saja.
Seni baca Al Qur’an ialah bacaan Al Qur’an yang bertajwid diperindah oleh irama dan lagu.
Al Qur’an tidak lepas dari lagu. Di dalam melagukan Al Qur’an atau taghonni dalam membaca Al Qur’an akan lebih indah bila diwarnai dengan macam-macam lagu.

Dalam rangka menumbuh - kembangkan dan mempermudah dalam membaca ayat – ayat suci Al Qur’an perlu kiranya disampaikan pelajaran seni baca Al Qur’an. ( Untuk anda yang ingin mendapatkan contoh qiroah Tilawatil Qur’an silahkan download gratis setelah uraian di bawah ini ).
Seni baca Al Qur’an ialah bacaan Al Qur’an yang bertajwid diperindah oleh irama dan lagu.
Al Qur’an tidak lepas dari lagu. Di dalam melagukan Al Qur’an atau taghonni dalam membaca Al Qur’an akan lebih indah bila diwarnai dengan macam-macam lagu.

Dari 7 ( tujuh ) macam lagu di atas masih dibagi dalam beberapa cabang. Macam – macam lagu dan cabangnya antara lain :

1. Bayati
a. Qoror : rendah
b. Nawa : sedang
c. Jawab : naik
d. Jawabul jawab : naik tertinggi
e. Nuzul ( turun )
- shu’ud ( naik )

2. Shoba
a. Dasar
b. Ajami/Ala Ajam
Quflah Bustanjar/Qofiyah

3. Hijaz
a. Dasar
b. Kard
c. Kurd
d. Kard-Kurd
e. Variasi

4. Nahawand
a. Dasar
b. Jawab
c. Nakriz
d. Usysyaq

5. Rost
a. Dasar
b. Nawa/Rost ala Nawa
6. Jiharkah
a. Nawa
b. Jawab
7. Sikah
a. Dasar
b. Iraqi
c. Turki
d. Ramal (fales)





(seri pertama dari 2 seri)